Posts

Showing posts with the label NonFiksi

Menikmati Sekaligus Mempelajari Cerita Fiksi (Sebuah Resensi)

Image
  M embaca pengantar buku ini membuat saya ingin berkata: ini salah satu yang sedang saya cari! Buku kumcer Penjaja Cerita Cinta adalah sedang saya cari walaupun sebelumnya tidak tahu bahwa ternyata ada buku macam ini yangmana ditujukan bagi pegiat literasi yang tengah belajar menulis fiksi. Dengan berbagai ragam kebolehan teknik dari penulis mulai dari pemilihan unsur tema, ide, alur, dialog, narasi, setting, konflik, diksi, snapshot , kalimat lugas, hingga pesan moral dan ending . Banyak hal itu yang disampaikannya dalam Pengantar, mungkin dengan maksud memberi sedikit petunjuk bagi yang ingin mempelajarinya. Meski demikian untuk hal itu secara umum saya memandang banyak kumcer (kumpulan cerita) yang menyajikan hal sama. Perbedaannya terletak pada biasanya penulis lain tidak menyampaikan dalam pengantar atau bagian khusus mana pun tentang apa saja yang harus dipelajari dan tidak menerangkan pula bahwa cerpen-cerpen mereka mengandung teknik penulisan yang beragam. Setelah Penga

Alat Pelampias Stress (Sebuah Resensi)

Image
  Sekarang makin aneh-aneh saja kelakuan orang. Selain ada niat untuk cari sensasi, ada juga yang ingin menginspirasi. Semoga yang kedua yang banyak diniatkan (terlepas dari penilaian orang lain tentunya).   Tidak hanya media digital dan media sosial seperti Youtube, Tiktok, Facebook, Twitter dan Instagram, dan lain sebagainya. Media cetak pun bisa juga untuk membuat sensasi. Dan tidak penting untuk dibahas jika sensasi yang ditimbulkan biasa saja. Okelah orang bebas membuat sensasi. Masalahnya kali ini yang jadi media itu adalah Buku. Be U Bu Ka U Ku. BUKU. Harap maklum, saya cukup geram sekarang.   Malas sekali sebetulnya mereview buku ini. Saya sedang ingin berteriak kencang waktu menuliskan ulasan singkat mengenainya. Bukan apa-apa. Hanya saja perasaan jadi campur aduk setelah membuka lembar demi lembarnya. Kagum, tergugah, sekaligus jengkel. Karena terus terang, isinya tidak sesuai ekspetasi. Itu kalau saya. Entah kalian yang memang sedang ingin membuat semacam penyaluran

Kombinasi Cerita dan Kata-Kata Mutiara Sujiwo Tejo (Sebuah Resensi)

Image
Foto:  tokopedia.com Aku tidak mau buru-buru menetapkan kalimat yang ditaruh di lembar pembuka buku ini bagus (gegara penulisnya sudah tersohor namanya), dan ternyata memang tidak bagus. Tapi memukau, wahai para pembaca. Kubuka selembar. Selembar lagi. Aku tetapkan, buku ini mewah. Kita akan serasa dimanjakan bila membuka lembarannya. Mewah di tampilan, karena terdapat lukisan penunjang yang sedikit banyak ada kaitan dengan cerita yang disajikan. Mewah di permainan kata, dan hampir di setiap halaman terdapat quotes yang sering menyebutkan kata "Kekasih" sebagai seseorang yang dipesani. Quotes-quotes itu menjadi pusat perhatian lain yang menarik sembari kita membayangkan Sastro dan Jendrowati bertingkah laku. Quotes menarik Sujiwo Tejo dalam buku ini antara lain menurut saya ada di hal. 15, hal. 43, dan masih banyak lagi. Kemudian ada quotes menarik yang memang nyata mampu menarik pembaca ialah pada halaman 24 yang dicantumkan juga pada cover, " Ternyata mencintai bukanla

10 Perilaku Ini Apakah Terjadi Pada Pengguna Whatsapp Dunia Ataukah Hanya di Indonesia?

Image
  Hello, penduduk dunia maya. Kamu punya Whatsapp? Sebentar, sebentar... kalau saya pikir lagi menanyakan “kamu punya Whatsapp” sekarang sudah tidak relevan ya. Mungkin hampir sama dengan saya bertanya kepada bung dan nona “Kamu punya HP?” Secara, orang sekarang sudah barang tentu punya HP dan di HPnya pasti sudah ber-Whatsapp atau biasa disingkat WA. WA dipakai hampir oleh semua orang di Indonesia setelah orang Indonesia sebelumnya lebih banyak menggunakan BBM (Blackberry Mesenger). Ada beberapa aplikasi chatting yang sempat muncul menawarkan diri di Indonesia antara lain We Chat, Kakao Talk, Line, dan lain-lain. Namun dari banyak aplikasi chatting justru Whatsapp yang saya lihat tidak banyak mengiklankan diri yang akhirnya menjadi aplikasi utama pengguna smartphone di Indonesia. Adapun selain WA ada yang tidak menghilang dari peredaran sepenuhnya. Karena di dalamnya kebetulan menyediakan fitur tambahan selain chatting--yang diminati sebagian orang, seperti Line dengan Line Webtoon-

MAPALA dan Kesan Pendakian Bukit Pawuluhan (Sebuah Catatan)

Image
foto:  Eko Sup Di pendakian keduaku ini aku tidak akan bercerita tentang Nik . Bukan beralasan aku sudah tidak lagi mendambakannya, atau sudah terkikis rasa yang pernah terbentuk oleh masa yang terus mengalir. Semua itu masih menggantung di atas kepala, terngiang di sisi pendengaran, tidak tahu akan sampai kapan. Sebab Nik telah tanpa sengaja membuat setangkai mawar merah yang telah memudar menjadi kecoklatan tiba-tiba merona merah kembali. Apa maknanya kau bisa menafsirkan sendiri. Usai. Cukup satu paragraf saja kusinggung ia. Selebihnya aku akan bercerita tentang salah satu hari penuh kesan yang pernah terjadi di hidupku. Dimulai dari detail pendek destinasi pendakian keduaku. Ialah Bukit Pawuluhan. Terletak di Klesem, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan. Berada pada ketinggian kurang lebih 1176 mdpl. Itu saja kukira sudah cukup memberi informasi padamu barangkali belum pernah ke sana dan ingin mendirikan tenda di atas rerumputannya. Aku adalah seseorang yang tanpa se

Reffaneda (Sebuah Catatan)

Image
  Sebuah Catatan Oleh Amir Muzaki Tidak menghitung ini perform ke berapa kali. Yang jelas dari awal sampai sekarang aku belum merasa bermain seperti gitaris idolaku, Ezra Mandira. Tapi lumayan bungah juga karena melihat rekaman video sebuah penampilan terkini. Dari rekaman itu aku sadar bahwasanya mendengarkan permainan musik sendiri itu berbeda rasa dengan mendengarkannya sembari memainkan dalam waktu yang sama. Bagi pemusik yang belum sadar, sadarilah sekarang. Sebelum kalian berputus asa karena selalu merasa tak becus bermain musik. Yah walaupun tak sejitu gitaris-gitaris idola kalian yang sudah maestro kayak Dewa Bujana, Andra Ramadhan, Eros Chandra, dan lain sebagainya, paling tidak ada perasaan bersyukur telah dianugerahi kecerdasan musikal. Sejak kecil aku senang musik. Waktu kecil impianku adalah manggung seperti grup band yang terkenal pada waktu itu seperti Peterpan, Radja, Ungu dan lain-lain. Sekarang impian manggung itu telah terwujud bahkan berkali-kali lebih banyak

Organisasi: Unsur Vital Kehidupan Mahasiswa (Sebuah Esai)

Image
Tulisan ini disusun untuk menjadi referensi dalam materi Keorganisasian MASTAKA STAIKAP 2019   DEFINISI ORGANISASI Secara bahasa, kata organisasi berasal dari bahasa Yunani  organon  atau dalam bahasa Indonesia diartikan “alat bantu”. Organisasi digunakan manusia sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan. Pengertian organisasi menurut Everett Rogers dalam  buku Miftah Thoha,  Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya , adalah suatu sistem individu yang stabil yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama lewat suatu struktur hierarki dan pembagian kerja (Thoha, 2003). Dari paparan di atas dapat dicermati ada beberapa hal yang menjadi unsur utama dan/atau perlu diperhatikan apabila ingin memahami entitas apa yang dimaksud sebagai organisasi; yakni sistem, individu, kerja bersama, tujuan, struktur, dan pembagian kerja. Individu (-individu) yang terkumpul dan berkait satu sama lain yang memungkinkan mereka melakukan kerja bersama untuk mencapai tujuan yang telah

Moderatkah Kita? (Sebuah Esai)

Image
Gambar diunduh dari belkedamaian.com, diedit oleh Merah Muzaki Latar Belakang Saya terpikir menuliskan ini karena teringat pernah ada yang menggaungkan sebuah hadits yang memang populer dan hadits tersebut sahih. Ialah hadits tentang terpecahnya umat. Orang Islam sebagian besar tahu bahwasanya Rasulullah pernah bersabda, “Umat Yahudi akan terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, Umat Kristen terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, dan pengikutku akan terpecah menjadi 73 golongan.” (Abu Daud, Kitab Sunnah, Bab 1, no. 4595 ) 1 . Di hadits lain disebutkan Rasulullah SAW bersabda, “Para Ahli Kitab akan terpecah menjadi 72 golongan, dan pengikutku akan terpecah menjadi 73 golongan. Mereka semua masuk neraka kecuali satu golongan, yaitu mereka yang bersama jama’ah (Dr. Zaikir Naik mengartikan jama’ah sebagai tubuh utama umat Muslim).” (Abu Daud, Kitab Sunnah, Bab 1, no. 4596) 2 . Dalam riwayat lain disebutkan satu golongan tersebut ialah yang mengikuti Rasulullah dan Sahabat. Dan umat Muslim dis

Pesantren [dan] 4.0 (Sebuah Esai)

Image
sumber gambar : nupinggiran.com Mengapa pesantren? Pertanyaan tersebut serupa dengan yang dimunculkan oleh Kyai Said Aqil Siraj pada pembuka tulisannya, Kembali ke Pesantren . Akan tetapi berbeda dengan yang terkandung di sana, tulisan yang sedang Anda baca ini secara tidak langsung akan menjawab pertanyaan itu dengan satu sisipan isu terkini yang kemudian akan menjadi variabel yang lain, juga kemudian akan kita cari tahu bagaimana keduanya saling terkait? Isu tersebut ialah Revolusi Industri 4.0.   Pesantren sendiri merupakan lembaga pendidikan Islam yang tidak terikat pemerintah. Artinya pendidikan yang dijalankan lembaga ini termasuk ke dalam pendidikan non-formal. Meski begitu, jangan diragukan peran serta eksistensinya. Jika kita melihat secara mendalam maka akan nampak bahwa melalui pesantrenlah peradaban Indonesia warisan nenek moyang bangsa ini dapat terwariskan. Hal itu belum tentu bahkan tidak bisa dilakukan oleh lembaga pendidikan lain. Pesantren disebut-sebut menj