Kombinasi Cerita dan Kata-Kata Mutiara Sujiwo Tejo (Sebuah Resensi)


Aku tidak mau buru-buru menetapkan kalimat yang ditaruh di lembar pembuka buku ini bagus (gegara penulisnya sudah tersohor namanya), dan ternyata memang tidak bagus. Tapi memukau, wahai para pembaca.

Kubuka selembar. Selembar lagi. Aku tetapkan, buku ini mewah. Kita akan serasa dimanjakan bila membuka lembarannya.

Mewah di tampilan, karena terdapat lukisan penunjang yang sedikit banyak ada kaitan dengan cerita yang disajikan. Mewah di permainan kata, dan hampir di setiap halaman terdapat quotes yang sering menyebutkan kata "Kekasih" sebagai seseorang yang dipesani. Quotes-quotes itu menjadi pusat perhatian lain yang menarik sembari kita membayangkan Sastro dan Jendrowati bertingkah laku.

Quotes menarik Sujiwo Tejo dalam buku ini antara lain menurut saya ada di hal. 15, hal. 43, dan masih banyak lagi. Kemudian ada quotes menarik yang memang nyata mampu menarik pembaca ialah pada halaman 24 yang dicantumkan juga pada cover, "Ternyata mencintai bukanlah cara untuk berbahagia. Mencintai tak lain cuma percobaan-percobaan kecil untuk melukai diri agar kelak tabah menghadapi luka-luka yang lebih besar, Kekasih".

Buku ini berkategori fiksi. Namun saya tidak tahu buku ini tergolong ke dalam kumpulan cerpen atau novel. Mau disebut novel tapi jalan ceritanya berbentuk pecahan-pecahan semata yang tidak erat kaitannya. Mau dibilang kumpulan cerpen tapi tidak sama dengan kumcer pada umumnya. Di tiap subjudul tokoh utamanya hanya dua orang itu.

Sastro dan Jendro, dua tokoh dalam buku yang dipakai Sujiwo Tejo mengantar pembaca kepada makna, sentilan, satire, atau tindakan-tindakan menggelitik dan bisa jadi tak terpikirkan oleh penulis selain Mbah Tejo.

Banyak sektor dalam kehidupan bangsa ini disinggung oleh Sujiwo Tejo dalam Senandung Talijiwo, mulai ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain.

Bagi sesiapa yang sedang ingin mencari substansi yang sarat kisah-kisah galauw-melow, kamu tidak akan menemukannya di buku Mbah Tejo yang diterbitkan Bentang Pustaka pada 2019 silam ini. Seperti yang sudah tersebut di atas, quotes menarik di cover buku ini memang mampu menarik pembaca untuk membuka lembar demi lembarnya. Akan tetapi kalimat itu bukan substansinya, melainkan mutiara-mutiara yang ditaburkan demi memperindah dan mungkin intermezzo.


 

Comments

Popular posts from this blog

Mendengarkan Cerita dari Seorang Manusia Lelaki (Sebuah Cerpen)

Ruangan yang Membungkus Si Pemuda (Sebuah Cerpen)

Menikmati Sekaligus Mempelajari Cerita Fiksi (Sebuah Resensi)