Menghabiskan Masa Muda
Aku terhenyak ketika ada karyawan lain yang berani menolak tugas pekerjaan karena tidak ada upahnya (di luar upah pokok setiap bulan). Karena aku melihat diriku sendiri bekerja di kantor sekarang lebih banyak bertahan untuk menjaga kewarasan daripada untuk mengejar penghasilan. "Pengabdianku" pada Bos dimulai sejak usia 22 tahun sampai sekarang usia 28 tahun. Benar-benar aku habiskan masa mudaku dengan segala potensi yang ada dan waktu yang berharga. Dan secuil keberanian mengakhirinya (baca: resign). Karena minimal menurut penilaianku sendiri aku sadar banyak melakukan kesalahan dalam pekerjaan sehingga banyak berkas yang aku pegang mangkrak. Kalau misal aku resign aku sendiri menanggung malu karena hal itu. Serta berkas yang aku tinggalkan akan menjadi beban siapa pun yang meneruskan, beban pikiran juga untukku yang meninggalkan. Aku terlalu takut untuk itu. Seperti contoh kemarin baru saja aku dimarahi orang gara-gara sudah hampir setengah tahun berkas belum selesai da