Posts

Showing posts from May, 2020

Mahasiswa Mau Minta Bantuan Buat Bayar UKT?

Image
Oleh : Amir Muzaki Mahasiswa perguruan tinggi (negeri) mau minta bantuan buat bayar UKT (uang kuliah tunggal)? Nggak salah tuh? Pendidikan di negeri ini makin miris saja. Sampai pendidikan harus tertatih, terseok berjalan membawa para generasi penerus bangsa menuju gerbang kemajuan. Memang sih kewajiban pemerintah perihal pengadaan dana pendidikan yang tertulis dalam UU Sisdiknas (Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional) hanya di rentang usia 7 sampai 15 tahun. Yang mana mencakup SD hingga SMP saja. Tapi pemerintah sudah ada tanggung jawab juga soal UKT ini. Terlepas dari bagaimana kondisi perekonomian negeri ini sekarang yang sedang merosot karena terdampak pandemi Corona Virus, pemerintah seharusnya tidak begitu saja mengorbankan sektor pendidikan. Karena tentu menjadi keinginan pemerintah dan seluruh masyarakat mempunyai kualitas pendidikan yang bagus. Mutu pendidikan pun merupakan tanggung jawab pemerintah. Kalau dalam hal pendanaannya diabaikan bagaimana mau tercapai keingi

Nik (Sebuah Cerpen)

Image
Bukan meniru, hanya terinspirasi oleh Fiersa, yang katanya menyembuhkan luka dengan "pergi". Namun, aku tidak sepenuhnya pergi. Setelah kemarin "ngalah", aku "ngaleh" sebentar untuk "ngamuk?"... Tidak. Terlalu dendamis yang satu ini. Padahal aku tidak sedikitpun membenci tanggapannya atas pernyataanku yang dengan lugu ungkapkan perasaan suka, membenci dirinya pun apalagi. Yang kulakukan adalah sebuah pekerjaan ikhlas dengan bayaran keindahan, bodohkah? Antara sedih dan bukan senang, melainkan sedikit bertekanan emosi ini. Telunjuk bersama ibu jariku mengait tangkai gelas berisi teh panas coklat kental. Usai lelah menertawakan kengenasan, dudukku segera beringsut dari bangku kayu membawa pergi segelas teh yang akhir-akhir ini rasanya lebih hambar dari air putih. Mungkin karena sejak pagi saja lamat rupa wajahmu sudah menyusup di dalam gumpalan kabut, Nik. Sehingga teras rumah ini kupikir bukan tempat yang tepat. Kemarin di kala gelap

Kuliah Harus Improve (Sebuah Opini)

Image
Opini Oleh: Amir Muzaki Berdasarkan kalender akademik kampus saya, sekitar 4 bulan lagi akan masuk semester ganjil. Kampus lain pun saya kira tidak jauh dari itu. Artinya mahasiswa semester 2 sekarang ini akan punya adik baru. Tidak sabar ya kamu? Fokus dulu saja dengan ujian akhir semestermu. Kerjakan dengan serius. Biar nanti adikmu bisa bangga punya kakak yang berprestasi. Tapi sampai sekarang Corona belum enyah dari tanah air kita. Perjumpaan dengan calon adik pun bisa jadi terhalang. Kabarnya pemerintah akan mengizinkan lembaga pendidikan membuka pembelajaran tatap muka hanya untuk daerah zona hijau. Lalu bagaimana ya nasib calon mahasiswa di tahun akademik baru ini? Tentunya tidak akan ada masa pengenalan untuk mahasiswa baru seperti biasanya? Secara kegiatan kumpul-kumpul dibatasi. Terus bagaimana mereka saling kenal? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin jawabannya hanya “longgarkan pembatasan”. Oke, saya tidak akan banyak membahas soal itu. Karena fokus pembicara

Mahakarja #2 (Sebuah Cerpen)

Image
"Pak, kalau kampus tidak bisa membiayai lebih baik acara HUT tidak usah diadakan." Tangan rektor memukul meja dan berujar keras, "Kalau kamu tidak bisa menjalankan tugas sebagai ketua, mundurlah! Kampus masih bisa mengandalkan mahasiswa lain yang lebih baik darimu." Perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam panitia Hari Ulang Tahun (HUT) kampus keluar ruangan meninggalkan rektor dan beberapa dosen yang masih melanjutkan diskusi. Sedang Pak Untung menyusul langkah para mahasiswanya. "Dar, kamu harus maklum mengenai pendanaan kampus ini," kata Pak Untung sembari melangkah beriringan dengan Darwis dan di belakang tiga orang mahasiswa; Ery, Fera, dan Galang mengikuti. "Tapi saya tidak mau minta-minta Pak," Darwis meremasi tangannya. Emosinya masih bergejolak. "Minimal kampus bisa memberikan 50 persen, Pak," sahut Galang dari belakang. Pak Untung menoleh singkat. "Saya minta tolong kepada teman-teman mahasiswa khususnya

Corona Kapan Pergi? Lebaran Sebentar Lagi (Sebuah Esai)

Image
Oleh: Amir Muzaki Apa kabar hari ini? Sudah berapa lama di rumah aja? Jangan buru-buru dijawab. Karena pertanyaan yang sering dilontarkan Najwa Shihab pada lawan bicaranya dalam Narasi ini akan kita bicarakan di bawah. Apa yang dimaksudkan oleh Najwa? Apa konteksnya sehingga dia menanyakan itu? Apakah orang itu di rumah saja karena sakit? Atau ada sebab lain? Ya. Sampai hari ini pemerintah masih bertahan berada dalam pagar "dirumahaja". Sejak dua bulan terakhir virus Corona "resmi" masuk Indonesia. Saya bilang "resmi" soalnya tidak sembarangan orang bisa mengklaim kalau virus itu sudah masuk. Saya kira Anda sudah paham sendiri lah. Virus tersebut punya sebutan lain walau sama. Hanya bedanya ada yang disingkat dan tidak disingkat. COVID-19 atau Corona Virus Disease 19 adalah semacam virus yang menyerang pernapasan. Lebih lengkapnya Anda bisa lihat di websitenya WHO. Dengan adanya dua penyebutan itu, kita pakai satu saja; Corona. COVID-19 te

Bukan Pendidikan Daring (Sebuah Esai)

Image
Oleh: Amir Muzaki Belakangan para siswa dan mahasiswa merasakan manfaat dari telpon pintar--yang selama ini mungkin hanya berguna untuk chatting atau main game online --di dalam masa sekolah atau kuliah mereka. Disebabkan sedang dilarangnya belajar di lingkungan tempat mereka biasa duduk dan menerima pelajaran dari seorang guru. Lebih tepatnya, dilarang mengadakan aktivitas yang mengakibatkan banyak orang berkumpul dalam satu ruangan termasuk kegiatan pembelajaran (tatap muka secara langsung) karena adanya pandemi Covid-19, yangmana virus tersebut menyerang pernapasan manusia. Adapun penularannya lewat sentuhan dan percikan dari mulut dan hidung. Sekolah dan kampus dialpakan dari kegiatan belajar-mengajar. Semua diminta untuk tinggal di rumah saja--tepatnya, belajar dari rumah dengan gadget masing-masing. Sehingga e-learning pun masif digunakan. Ada yang menyebut ini pendidikan jarak jauh. Ada yang menyebutnya sekolah atau kuliah online. Ada sebagian menyebut dengan pendidi