Kuliah Harus Improve (Sebuah Opini)
Opini Oleh: Amir Muzaki
Berdasarkan
kalender akademik kampus saya, sekitar 4 bulan lagi akan masuk semester ganjil.
Kampus lain pun saya kira tidak jauh dari itu. Artinya mahasiswa semester 2
sekarang ini akan punya adik baru. Tidak sabar ya kamu? Fokus dulu saja dengan
ujian akhir semestermu. Kerjakan dengan serius. Biar nanti adikmu bisa bangga
punya kakak yang berprestasi.
Tapi sampai
sekarang Corona belum enyah dari tanah air kita. Perjumpaan dengan calon adik
pun bisa jadi terhalang. Kabarnya pemerintah akan mengizinkan lembaga
pendidikan membuka pembelajaran tatap muka hanya untuk daerah zona hijau. Lalu
bagaimana ya nasib calon mahasiswa di tahun akademik baru ini? Tentunya tidak
akan ada masa pengenalan untuk mahasiswa baru seperti biasanya? Secara kegiatan
kumpul-kumpul dibatasi. Terus bagaimana mereka saling kenal?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin jawabannya hanya “longgarkan
pembatasan”.
Oke, saya
tidak akan banyak membahas soal itu. Karena fokus pembicaraan ini justru kamu,
para calon mahasiswa baru. Tentang bagaimana nanti kamu sebaiknya menjalankan
kuliahmu? Biar tidak membayangkan kuliah itu sebatas apa yang kamu lihat di
sinetron atau FTV. Agar nantinya kamu lebih optimal mengaplikasikan ilmu yang
didapat.
Memilih
Jurusan Kuliah
Nasib itu memang
terkadang tidak pernah bisa diduga. Bidang yang tidak seseorang minati
terkadang justru menjadi pekerjaannya. Namun tentu akan lebih ringan pekerjaan
jikalau itu bagian dari passion kita. Sesusah apa rintangan yang dilalui,
karena kita sudah mencintai pekerjaannya, kita pasti menikmati. Tidak banyak
mengeluh. Begitu pula dengan kuliah. Tidak jauh beda juga dengan kawan-kawan
ketika kemarin di masa SMA/SMK. Tentu kawan-kawan sudah bisa merasakan apakah
jurusan yang diambil kemarin sudah sesuai apa belum. Jika belum tidak usah
khawatir. Di bangku kuliah saatnya memikirkan dan memilih secara mantap.
Kawan-kawan bisa tengok instagram @seputarkuliah. Di sana ada banyak postingan
informasi soal jurusan kuliah.
Mencari
Tahu Mata Kuliah
Setelah kamu sudah mantap dengan jurusan yang kamu
ambil, selanjutnya kamu bisa cari tahu mata kuliah sampai bab-bab apa saja yang
nanti akan dipelajari. Tujuannya agar kamu tidak “latah” bertemu dengan
istilah-istilah baru yang tidak pernah kamu tahu sebelumnya.
Mata kuliah sebetulnya bisa lebih jelas kamu ketahui
setelah kamu resmi menjadi mahasiswa. Namun tidak ada salahnya bertanya untuk
mencari informasi pada orang-orang yang telah lebih dulu kuliah.
Mencari
Tahu Apa Saja yang Akan Dipelajari
Presentasi.
Satu kegiatan itu akan pasti kamu lakukan di bangku kuliah. Mungkin di SMA
jarang. Akan tetapi saat kuliah nanti akan menjadi rutinitas. Memang ada dosen
yang tidak menerapkan presentasi mahasiswanya. Tapi dari 10 hanya 1 yang
demikian. Tergantung juga dengan mata kuliahnya, apakah dosen menghendaki ada
presentasi ataukah tidak. Over all,
dalam kuliah presentasi itu pasti.
Untuk diketahui terlebih dahulu bahwa dalam satu mata kuliah akan ada beberapa bab yang akan dipelajari. Biasanya satu bab satu presentasi satu kelompok presentator. Presentator menampilkan dan memberi penjelasan kepada mahasiswa lain yang menjadi audience. Setelah selesai itu, akan ada sesi diskusi dengan pengajuan pertanyaan-pertanyaan atau tanggapan lain menyangkut materi yang baru saja disampaikan. Ada masalah-masalah yang sering terjadi dalam diskusi sehingga akan kurang menarik dan tidak menghasilkan output pengetahuan yang berarti. Pertama, presentator belum menguasai secara mendalam materi yang mereka sampaikan. Kedua, audience pun belum mempelajari apa yang akan disampaikan. Bila keduanya sama-sama ada maka kemungkinan akan terjadi kesesatan pengetahuan.
Untuk itu sangat penting mencari tahu dulu apa yang akan dipelajari dan didiskusikan. Maksimal sehari sebelumnya. Sehingga pada saat diskusi akan terjadi pertukaran ide yang pada akhirnya menghasilkan pengetahuan yang berkualitas.
Tidak
Berhenti di Satu Kelas
Ilmu di dalam perkuliahan itu ibarat harta karun yang
terpendam di tempat yang jauh dan belum mahasiswa ketahui di mana keberadaan
secara tepatnya. Bapak/ibu dosen tugasnya memberi petunjuk jalan, mereka memberikan
petanya berupa kuliah dalam suatu kelas atau pertemuan. Penugasan dari dosen
berupa presentasi kepada mahasiswa akan menunjukkan bab-bab atau pokok-pokok
mata kuliah dan itulah petunjuk yang mana harus mahasiswa telusuri sendiri
untuk dapat mencapai tempat tujuan di mana hartu karun tadi berada. Entah itu
dengan membaca buku, mencari informasi di internet, melakukan riset-riset, dan
lain sebagainya.
Kembangkan
Sikap Kritis
Saya sekarang baru sadar kalau dulu waktu masih di
bangku sekolah, siswa itu diberi semacam doktrin. Kami dulu dipaksa menghapal
dan menerima begitu saja pengetahuan yang sudah ada. Tanpa usaha sedikitpun
mencari pengetahuan lain selain dari buku-buku paket atau LKS. Tidak ada kami
diajari atau minimal diberi pengertian tentang berpikir kritis.
Parahnya
masih ada mahasiswa yang tetap menganut tradisi lama itu. Menyerap begitu saja
apa yang diceramahkan oleh dosen. Padahal materi makalah mereka ambil lebih
dari satu buku. Tujuan dari penulisan makalah itu sebetulnya untuk
mengembangkan sikap kritis mahasiswa dengan jalan menganalisis teori-teori yang
ada.
Pengetahuan manusia itu bersifat dialektis, kawan-kawan. Maksudnya adalah pengetahuan yang dahulu eksis telah dibantahkan oleh pengetahuan sekarang. Pengetahuan sekarang bisa jadi akan terbantahkan oleh pengetahuan masa depan. Begitu seterusnya. Tinggal seberapa kuat tiap-tiap pengetahuan bertahan relevansinya.
Kuliah Itu
Membatasi Kreativitas
Percaya tidak percaya, kuliah itu membatasi
kreativitas mahasiswa. Lho kok bisa?
Bagian ini
akan menjadi kesimpulan dari semua yang saya paparkan sebelumnya. Dan mungkin
alangkah baiknya saya tanyakan dulu, “kamu kuliah tujuannya apa?” atau “kamu
ingin kuliah apa yang ingin kamu raih?”
Jawabannya saya yakin bervariasi. Akan tetapi, secara umum pasti “tujuan kuliah adalah untuk lulus?” dengan anak tujuan yang diturunkan antara lain seperti “mendapatkan gelar”, “agar lebih mudah diterima kerja”, Lalu apa lagi...? Silakan bisa dijawab sendiri.
Saya saat ini (pada waktu menulis artikel ini) adalah seorang mahasiswa. Tapi tidak sedang mengikuti kuliah sebagaimana teman-teman saya. Dengan kata lain saya sedang cuti kuliah.
Dari
mengamati teman-teman saya yang terlihat sangat sibuk mengerjakan tugas dari
dosen, yang mana sedikit mereka paham apa yang ditugaskan, dan mengingat
bagaimana saya sendiri sebelum ini melakukan hal yang sama, timbul kesadaran
baru yang mungkin kamu tidak setuju dengan ini. Saya ingin mengatakan bahwa
“kuliah itu membatasi kreativitas”. Dengan indikasinya yaitu: tujuan kuliahnya
adalah mengejar lulus, meskipun mungkin jurusan yang diambil tidak sesuai passion, sehingga semua yang ditempuh
dalam belajar menjadi keterpaksaan.
Saya sendiri tidak merasa bahwa saya salah jurusan. Dan saya tidak menafikan saya juga mengejar lulus. Akan tetapi saya tidak terlalu berorientasi pada hal tersebut. Karena saya percaya bahwasanya kuliah tidak sebatas belajar di kelas, mengerjakan tugas, menempuh ujian, membuat tugas akhir, kemudian lulus. Masih banyak yang dapat dilakukan di luar itu selama menjadi mahasiswa. Yang sudah menjadi mahasiswa pasti sedikit-banyak tahu, yang belum nanti kamu cari tahu sendiri di kampusmu.
Saya ini hobi menulis. Dan saya sudah belajar dunia tulis-menulis sejak sebelum kuliah. Kabar buruknya yang saya pelajari dan terlanjur tergandrungi itu tulisan bebas, dalam arti bukan tulisan ilmiah rigid yang diaplikasikan di dunia akademik kampus. Belakangan semenjak saya cuti saya merasa terbebas dari itu. Sangat terasa perbedaan kondisinya. Antara dahulu yang sibuk dan sekarang yang produktif. So, don’t be busy, just be productive.
Ingat ya kawan, poin di atas tidak bertujuan untuk mendorongmu untuk tidak kuliah. Akan tetapi, kembali ke bagian sebelumnya, pastikan dulu jurusan yang kamu ambil benar-benar sudah tepat, lalu maksimalkan apa yang sudah kamu dapat dari petunjuk dosen, kemudian kembangkan semua itu dengan sikap kritis. Sehingga nantinya kuliahmu berkualitas. Selamat mencoba!
Comments
Post a Comment