Keluh Kesah

Tadi malam selepas acara ForDem Gen Z, saya ngobrol dengan owner angkringan yang memang satu desa dengan saya. Hanya saja saya tidak kenal akrab sebelumnya.

Tidak disangka owner menawarkan kalau GUSDURian mau adakan diskusi lagi di Angkringan Sabro sangat dipersilakan dan didukung. Bahkan akan disediakan kopi gratis biar banyak yang tertarik.

Magnet Gus Dur memang luar biasa. Kalau diibaratkan provider seluler, sinyalnya kuat, bisa menjangkau ke mana-mana. Tinggal kita tergerak atau tidak. Hal ini tidak saya alami semalam saja. Akan tetapi sejak kemarin-kemarin sewaktu berjejaring dengan banyak elemen masyarakat. Kalau kata Prof. Maghfur, Gus Dur itu kata kunci. Begitulah sederhananya.

Saya terkadang dan berulang kali "mbatin", apakah kegiatan ini saya jadikan yang terakhir saja? Akankah saya bisa meneruskan lagi? Tapi untungnya saya anggap itu hanya sisi manusiawi lain saya yang butuh sesekali mencuat. Hanya saja agak sulit menghadapinya. Sehingga ketika hal itu terjadi lagi saya tidak tahu akan bagaimana keesokan harinya; apakah saya bertahan atau enyah? Bilamana enyah, terlebih dulu saya mohon maaf.

Sebagai manusia yang berakal, saya masih punya idea tentang kehidupan dunia ini agar lebih baik. Idea itu sejalan dengan nilai yang ada pada GUSDURian--kendati saya nggak Gus Dur - Gus Dur amat lah.

Saat ini bagi saya adalah kesempatan untuk memperjuangkannya. Tapi, tentu saja saya tidak bisa melakukannya sendiri. Se-ngalah apapun saya mengerjakan banyak hal, tetap membutuhkan orang lain.

Oke. Jadi, harapan saya untuk negara ini... Ayolah, jangan ada lagi subordinasi dalam kemanusiaan, jangan ada lagi inferiorisasi. Negara ini negara demokrasi. Rakyat itu penguasanya. Bukan presiden. Bukan gubernur. Bukan bupati. Dan seterusnya. Jadi jangan berlaku seolah mereka di atas kita yang tidak punya jabatan.

Comments

Popular posts from this blog

Mendengarkan Cerita dari Seorang Manusia Lelaki (Sebuah Cerpen)

Ruangan yang Membungkus Si Pemuda (Sebuah Cerpen)

Menikmati Sekaligus Mempelajari Cerita Fiksi (Sebuah Resensi)