Ganti HP juga. Huufth

Sebenarnya tulisan ini mau aku tulis di bulan Januari, tapi berhubung tidak terkejar karena ada aktivitas lain jadilah di bulan Februari tepatnya setelah 1 jam meninggalkan bulan pertama tahun 2025 itu.

Omong2 kata 'terkejar' ini sering aku pakai di kerjaan pas ada satu pekerjaan yang gagal terselesaikan tepat waktu. Tapi tentu saja di kirinya ada kata 'tidak'. Seperti di tahun kemarin banyak yang tidak terkejar dan entah mengapa selalu berulang begitu tiap tahunnya.

Aku ingin mencatatkan satu hal yang bagiku bersejarah--meskipun bagi beberapa orang ini sesuatu yang "receh".

AKU GANTI HP!

Pada akhirnya aku bisa memakai HP yang cukup cepat dan punya banyak ruang penyimpanan. Sehingga aku tidak menunggu lama waktu login aplikasi mobile banking. Loading tampilannya wus wus. Juga saat membuka story Instagram tidak 'layar hitam' dulu baru tampil fotonya. Dan yang jelas tidak 'bongkar-pasang' aplikasi seperti sebelumnya. 

Aku ganti HP gara2 HP lamaku jatuh dan rusak. Kalau tidak begitu aku tidak tahu kapan akan upgrade gear. Butuh pertimbangan dan pikir berulang. Harus diputuskan betul mana yang harus dibeli. Sedangkan HP ini tidak masuk skala prioritas sebetulnya.

Namun di sisi lain aku sedang berada di tempat dan masa di mana tidak sedikit aktivitas membuat konten dan mengelola konten di medsos. Jika gear tidak memadai yang ada cuma melongo sambil meratapi nasib.

Yah, belum tentu juga tempat dan masa lain di masa mendatang aku akan berkutat dalam membuat konten. Jadi aku pikir, kenapa tidak dimaksimalkan di sini?

Mengenani pekerjaanku tadi yang tidak terkejar, di tahun yang sudah ganti ini menjadi beban tersendiri. Tidak ada argumen yang valid tentang ini, tapi pekerjaan yang tidak selesai di tahun sebelumnya bisa diartikan kegagalan. 

Sebab ada beberapa hal yang 'kadaluarsa'. Yang paling populer saja misal Pajak Bumi dan Bangunan. Pekerjaanku berkaitan dengan tanah. Juga pajak atas tanah itu ketika dialihkan haknya (BPHTB). Yang mana nilainya bisa naik setiap tahunnya. Hal ini menimbulkan kecemasan. Karena nantinya berurusan dengan ego dan emosi manusia. Dari sini aku bersyukur HPku jatuh dan rusak. Dan satu hal yang kadang perlu dilakukan.


GANTI NOMOR WA

Orang-orang yang kebanyakan menagih pekerjaan itu pasti chat ke WA-ku. Namun dengan ganti HP aku punya alasan tidak menjawab pesan WA mereka. Juga aku mengganti nomor WA-ku.

Terus terang, aku sering cemas semenjak era Whatsapp ini. Entah karena jenis pekerjaanku atau memang ada yang perlu ditelisik mengenai aplikasi pesan gratis ini (untuk membedakan dengan SMS yang berbayar).

Dulu jaman SMS ketika tidak dibalas orang bisa berdalih tidak punya pulsa (walaupun sebenarnya mungkin punya). Tapi dalam komunikasi chat WA tidak bisa seperti itu. Ada centang satu, centang dua, centang biru, online, berdering. Aaargh!

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi

Keusilan Hujan

Baskara dan Suicide Idea