Bernadya dan Kesehatan Mental

Bernadya. Tentu saja orang tuanya memberikan nama itu tidak untuk membuat kita terheran dan menilainya sebagai nama yang unik.

Orang tuanya juga pasti tidak mengira kalau Bernadya kecil akan tumbuh menjadi remaja yang sukses seperti sekarang. Sang anak sendiri tidak mengira pasti.

Dan ia tidak sengaja membikin kita protes, kenapa anak remaja kelahiran 2004 sudah sukses? Kita yang dimaksud adalah orang-orang yang sudah berusia minimal sepuluh tahun lebih tua dari Bernadya.

Kita juga bertanya, kenapa kesuksesan tidak pakai antrian usia saja, sih?

Kasihan, lho, kita yang sudah hidup tiga puluhan tahun tapi punya penghasilan UMR saja belum. Akhirnya harus utang untuk memenuhi beberapa keperluan. Lalu, yang belum nikah mau nikah kesulitan karena butuh modal banyak.

Punya pekerjaan tetap, berpenghasilan UMR atau lebih, menikah dan membangun keluarga bahagia adalah bayangan kondisi ideal seseorang dalam usia 30-an. Tulisan saya ini hanya mewakili kita. Dan kita tidak berlebihan kalau merasa pusing dengan semua itu. Sebab semisal memang idealisme yang dimiliki demikian. Oleh karenanya take care, Sob.

Sekarang depresi gampang menghinggapi orang-orang dari rentang usia 20-40 tahun. Penyebabnya justru banyak dari faktor (banjir) informasi yang masuk ke dalam pikiran dan bagaimana semuanya diproses.

Kesuksesan Bernadya tentu saja bukan hal yang negatif. Tapi ketika bertemu dengan pikiran-pikiran yang tidak siap akan beda cerita.

Bahkan kita perlu berterima kasih pada Doi karena sudah membuat lagu yang keren dan barangkali sesekali bisa dijadikan motivasi untuk tetap semangat menjalani hidup yang .... Ah. Wow. Hmmm.


Untungnya, bumi masih berputar

Untungnya, ku tak pilih menyerah


Semoga kita bisa berpikir bahwa akan ada hal-hal baik yang akan datang belakangan. *Sick

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi

Keusilan Hujan

Baskara dan Suicide Idea