Baskara dan Suicide Idea


Jumat kemarin temanku mengirimi link lagu Hindia untuk mengomentari status WA-ku tentang kesuksesan. Hindia adalah grup musik yang digawangi seorang vokalis bernama Baskara.

Aku ngefans suara berat Baskara. Tapi, mungkin hanya di satu lagu Rumah ke Rumah. Itu pun versi klipnya. Suaranya di live beda, euy. Maksudnya, ngga sebagus seperti di klip.

Jadi, lagu Hindia yang mana?

Sebentar. Aku mau mengutarakan dulu mumpung lagi bahas Hindia / Baskara. Tentang Rumah ke Rumah. Karena lagu itu membekas banget dalam pikiranku. Musiknya sederhana tapi ngena. Liriknya? Apalagi.

Nama-nama perempuan disusun menjadi lirik lagu dan akhirnya nama-nama yang tidak hanya satu atau dua buah itu bisa dihapalkan juga. Menurutku part terbaiknya ini...

Maaf jika ku sering buat susah
Indisya, Panda, Anggra, Caca, Sismita.....

Oke. Judul lagu yang temanku sukai dan menggambarkan definisi kesuksesan ala dia adalah Janji Palsu. Diksi dalam liriknya kurang enak. Tapi, di balik itu ada sesuatu yang menarik yang Baskara sisipkan. Yaitu perihal suicide ideation atau ide untuk bunuh diri. Florencia Mulyana (2021) dalam jurnalnya mengutip Stuart, ia mendefinisikan suicide ideation atau ide bunuh diri sebagai pemikiran membunuh diri sendiri, baik yang dilaporkan sendiri maupun orang lain. Ide bunuh diri dapat berbentuk pasif dimana hanya ada pikiran.

Suicide berpotensi ke setiap orang. Dalam kehidupan yang sarat tekanan hasrat suicide bisa tumbuh. Orang-orang yang menjeratkan lehernya, menelan racun, menjatuhkan tubuhnya dari ketinggian adalah buah dari benih yang sudah bercokol di dalam diri seseorang.

Sepintas kemarin aku baca (bukan dengar, ya) lirik lagu Janji Palsu, mirip dengan apa yang ada dalam pikiranku. Hanya, ketika saya telusuri lagi pikiran Baskara, ternyata berbeda.

Lagu itu keresahan Baskara tentang mental health yang dijadikan komoditas. Tidak ada pejelasan secara langsung atau tersurat terkait maksud lirik lagu itu. Tapi kurang lebih penulisnya ingin bilang kalau topik-topik yang digaungkan di media sosial khususnya bukan menguatkan namun justru merendahkan.

Kemudian, apa yang aku pikirkan? Aku akan mengutip lirik lagu tadi. Tapi tidak sama konteksnya dengan Hindia.

Kalian pasti pernah baca info lowongan kerja yang mensyaratkan "mampu bekerja di bawah tekanan". Yes! Sekarang siapa yang mau? Pasti ada lah. Aku yakin masih ada orang-orang yang tangguh.

Tapi, ada juga orang-orang yang nekat untuk menjadi tangguh, yang dalam jangka waktu lama ketangguhannya menjebol kewarasan, mereka tak segan untuk tertawa, bahkan dalam keadaan seorang diri. Orang-orang itu benar-benar berfantasi untuk bunuh diri. Agar manusia-manusia yang egois, yang orientasinya untung-rugi, menyesal telah--dengan sengaja atau tidak--menekan orang-orang yang hanya pekerja (dengan gaji pas-pasan).

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi

Keusilan Hujan