Tempat Kerja Abnormal

Sisa uang akhir bulan (pada nyatanya sih sudah awal bulan, hanya saja aku anggap akhir bulan biar senada dengan umumnya kondisi keuangan karyawan yang sudah tidak sabar menunggu gajian) tinggal 30.000. Kuota internet hampir tandas. Aku sekarang sedang membolak-balikkan otak. Alih-alih mikir berapa giga yang mau dibeli, pikiran bingung mau beli apa ngga?


Dari banyak angka di kalender, mataku tertuju hanya pada angka 9 di kolom Juni. Dan sedikit melirik angka 10, 11, sampai 15. Kenapa tidak lebih? Kalau sampai lebih dari 15 Bosku kebangetan. Bukan kami karyawannya saja yang menilai. Ia juga pasti merasa begitu.

Sebetulnya Si Bos tidak ingin molor waktu memberikan bulanan kami. Tapi karena memang keuangannya sedang tidak lancar. Tidak banyak pemasukan. Untuk operasional kantor saja beberapa karyawan terpaksa mengeluarkan talangan. Karena mendesak terkait pekerjaan yang sudah dikejar-kejar client. Termasuk aku.

Kalian yang pikirannya normal pasti menganggap itu tindakan yang tidak perlu. Karyawan hanya perlu bekerja dengan tenaga (plus pikirannya). Tidak sampai repot-repot berkorban uang untuk kantor atau terkait pekerjaan.

Begitu mungkin menurut orang yang berpikiran normal (di tempat kerja yang normal).

Comments

Popular posts from this blog

Mimpi

Keusilan Hujan

Baskara dan Suicide Idea