Lebaran, Pangling

Sedikit banyak, momentum Lebaran pasti mencuatkan gejala pangling level paling. Yakni pada orang-orang yang tidak pernah ditemui lama namun ketika Lebaran tiba-tiba kita melihatnya. Impresi yang ditimbulkan antara lain tidak mengenali sama sekali disertai perasaan takjub dan tercengang. Rupa orang-orang yang kita lihat itu berbeda dengan visual yang ada dalam sisa ingatan yang mungkin berasal dari puluhan tahun silam.

Saya dalam hal perubahan generasi tidak pro dengan status quo. Karena saya tergolong orang yang kehilangan masa lalu dan menyayangkan tidak hadirnya saya menyaksikan proses perubahan pada setiap orang- meskipun hal demikian sulit terjadi.

Saya sulit menerima bahwa Paman A yang wajahnya segar sekarang menjadi berkeriput. Yang dulu rambutnya hitam sekarang beruban. Pun begitu kepada anak-anak kecil yang sekarang sudah tumbuh sebagai remaja. Dalam ucapan paling saya hanya bisa menampakkan bahwa saya pangling melihat mereka sudah besar. Tapi, sesungguhnya ada perenungan yang dalam.

Comments

Popular posts from this blog

Mendengarkan Cerita dari Seorang Manusia Lelaki (Sebuah Cerpen)

Ruangan yang Membungkus Si Pemuda (Sebuah Cerpen)

Menikmati Sekaligus Mempelajari Cerita Fiksi (Sebuah Resensi)