Multitasking
Jadi, hari Minggu kemarin itu kami- lebih tepatnya saya- menggelar acara Memperingati Haul Gus Dur ke-15. Kami, artinya saya dan teman-teman Komunitas GUSDURian (KGD), bersama-sama menyukseskan acara tersebut. Sedangkan saya sendiri di sini dengan nekat menarik gas agar acara ini berjalan, tanpa memakai susunan kepanitiaan. Walhasil sangat repot. Dari persiapannya bahkan sampai pas acara. Bayangkan, satu orang merangkap peran jadi MC, pemandu lagu Indonesia Raya, plus moderator! Bagi saya tidak masalah karena syukurnya saya sudah terbiasa dengan format standar acara seperti apa. Tapi bagi audien saya yakin- meskipun tidak diungkapkan- mereka melihatnya agak aneh. Namun terus terang saya tidak menghendaki hal demikian. Secara keseluruhan dari persiapan sampai acara selesai saya ingin ada bagi peran. Lalu mengapa sampai terjadi? Pertama, saya geram dengan teman-teman KGD yang sepertinya terbawa kultur organisasi yang instruktif di satu sisi, dan kurang bergairah dalam mewujudkan gerakan-...